semangat dan senyum, say

hari ini kamu harus tetap tersenyum,cz km maniz dan bguna...
seperti LOTUS
BS DI AIR DAN Di DARAT

Kamis, 03 Desember 2009

bulan purnama sendiri

Malam ini aq mengajak kekasihku untuk menikmati alam selama 1 jam saja,tidak jauh dari kosku.Namun,lagi - lagi aku harus kecewa, ia menolakku karena harus mengerjakan tugas kuliah tapi tidak lama kemudian ia bilang ada keperluaan ndadak dengan seseorang berkenaan dngan oganisasi yang dipimpinnya. Kecewaku berulang - ulang rasanya, sedihkumeluap, aku tidak menumpahkan segala kesedihan ini, aku terlalu malu untuk jujur dan terlalu pemarah untuk jujur. Aku mengeluarkn emosiku, aku telah bersumpah HARAM mengajaknya lagi, karena rasa malu ku ya ditolak oleh kekasihku sendiri, bukan oranglain,katanya, berulang - ulang kali.

Tahukah kau, kawan...aku selalu berpikir berulang kali sebelum mengajaknya, aku berpikir tentang waktu - waktu luangnya yang bisa ku isi hanya berdua,manfaat waktu berdua ini untuknya,tak pernah sekalipun aku ingin merugikannya,aku ingin yang terbaik untuknya.

Tapi ternyata ku salah, semua prediksiku di bawah 30% yang berhasil,selebihnya memang hanya membuang waktunya.aku menangis karena ketidakmampuanku memprediksi ini semua. Mimpiku adalah bersamanya,membangun bersama.Aku mengeluhkan keadaankku ini di wadah ini,dulu aku sengaja berjalan - jalan sambil menangis sepuas - puasnya tapi akku mencoa untuk tidak menabngis lagi karna semuanya akan menjadi kesakitanku sendiri. Aku lelah menjelaskan segala kesedihanku pada hubungan yang telah terbina 2tahun silam.

Semua ini mengingatkanku, tentang kisahku setelah selesai SMA, laki - laki itu telah merobek - robek hatiku yang terlanur percaya padanya, hatiku bagaikan kaca yang jatuh dari ketinggian 10000 m. Kini aku dengan yang ada sekarang menimbulkan ketakuatanku akan menjadi awal semuanya.

Seharusnya aku bisa menerima resiko ini karena aku yang memilihnya, aku yang memberikan hati ini dengan tulus serta bersyukur karena oranng macam ini masih sanggup berada dekatku walau memang tidak terlalu dekat. Tapi setidaknya, hanya dia orang yang ku ridoi menyebutku kekasihnya. Aku tak mau cinta yang begini, aku hanya bisa mengadu pada Sang Pencipta kami dan wadah ini. Berbincang dengannya adalah harapan pesimisku untuk membuatnya lebih menghargai waktu bersamaku, menghargai tiap tetes air mata kekhawatiranku, menghargai keberadaanku di dekatnya. Aku hanya bisa menunggu pikirannya yang menjelaskan sendiri, betapa aku merindukan kehadirannya yang tulus ikhlas hanya untukku tidak untuk orang lain.Mudah - mudahan di waktu sadarnya aku masih kokoh berdiri menyonsong kedatangannya.Semoga tidak terlambat untukkku dan untuknya,karena cinta seseorang tidak akan pernah berakhir walau orang yang dicintai akan mengakhiri hubungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar