semangat dan senyum, say

hari ini kamu harus tetap tersenyum,cz km maniz dan bguna...
seperti LOTUS
BS DI AIR DAN Di DARAT

Jumat, 16 Juli 2010

perempuan di khitan....?

Kewajiban perempuan di khitan
Kata khitan sering didengungkan di masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Muslim dunia. khitan yang mengandung makna penyucian bagi umat muslim, juga dilakukan oleh kkaum Yahudi yang mengartikannya sebagai perjanjian rohani kepada Tuhan. Sedangkan bagi umat Nasrani yang berpusat di Roma, melarang umatnya untuk melakukan khitan tetapi diganti dengan pembaptisan. Perilaku khitan ini adalah warisan tradisi agama dari masa Ibrahim. Jika pada laki – laki disebut khitan maka bangsa arab pada perempuan disebut khifadh, di Indonesia kata khitan diperuntukkan untuk laki – laki dan perempuan. Cara khitan pada laki – laki dengan mengiris ( membelah ) kulup klitoris. Adapun cara khitan pada perempuan jika diurut dari masa dahulu berbeda – beda. Ada yang cuma membasuh ujung klitoris, ada yang hanya menoreh ujung klitoris dengan menususkkan jarum,dan ada pula yang membuang sebagian bahkan keseluruhan klitoris. Ada lagi cara yang paling tragis bagi para pembaca yang mengetahuinya, dengan menjahit labia mayora ( bibir luar ) secara keseluruhan sebelumnya klitoris si perempuan itu dibuang dahulu. Hal ini dimaksudkan agar peremppuan selalu menjaga keperawanannya dan tidak bersikap genit. Praktek – praktek seperti ini masih terjadi di belahan bumi lainnya tapi dengan skala yang telah berkurang. Negara yang masih melakukan praktek seperti ini anntara lain di New Guinea, Kepulauan Melayu, Australia, Mesir, Eropa di bagian selatan, Ethiopia, Amerika, masyarakat muslim di asia barat dan India. Fauzi Ahmad menyatakan ada empat cara khitan pada perempuan yang masih dilestarikan di negara – negara tersebut.( 2007:70 )
1. Khitan biasa, mengiris ( membelah ) kulup klitoris, sebagaimana yang dikenali di negeri – negeri muslim sebagai sunat.
2. Penghilangan, menghilangkan glan clitoridis ( ujung klitoris ) atau bahkan seluruh klitoris dan sebagaian terkadang sebagian atau seluruh labia minora ( bibir kecil kemaluan ).
3. Infibulasi, yang dikenal dengan khitanan fir’auni ( sadis dan kejam ) yaitu menutup sebagian mulut kemaluan setelah dipotong sejumlah jaringan kelamin dan yang paling radikal seluruh bagian bibir luar dan dalam, serta klitoris dihilangkan.
4. Introsisi, memotong samppai ke liang kemaluan atau menyobek kerampang denga menggunakan benda tajam. Dikenal sebagai yang paling kejam drai praktek pengrusakan alat kelamin perempuan.

Cara penyunatan ( khitan ) yang demikian, sangat mengerikan. Nasib perempuan di negara – negara tersebut tidak cukup baik, apalagi mayoritas negara – negara tersebut beragama Islam, bukannya Islam membawa keselamatan dan ketentraman jiwa bagi pemeluknya malah membuat suatu ketakutan yang mendasar bagi satu kaum lainnya. Praktek – praktek seperti itu memang jarang ditemukan di Indonesia kecuali poin satu, yang masih subur di Indonesia yang menngatasnamakan agama “ jika islam maka harus di sunat “ begitulah kira – kira testimoni dari orangtua saya yang mempunyai anak perempuan sebanyak empat orang.
Jika di cari lagi nash atau dalil yang mewajibkan perempuan dikhitan, maka kita tidak akan menemukan nash atau dalil yang pasti tentang hal itu. Sekali lagi, semua ini adalah tradisi yang diturunkan dari mas Ibrahim sebagaimana tradisi Qurban. Khitan pada perempuan mendapatkan hukum yang berbeda dari empat madzhab yang berbeda pula. Imam hanafi menyatakan bahwa khitan pada perempuan adalah sekedar perbuatan baik yang boleh dilakukan. Jadi pada praktiknya, para pengikut madzhab ini diperbolehkan untuk tidak mempraktekan khitan pada perempuan. pendapat yang terlontar dari madzhab Maliki tidak terlalu berbeda, Cuma imam Maliki mengkategorikan perbuatan khitan pada perempuan adalah sesuatu yang baik setingkat dengan sunnah muakkad, jadi para pengikutnya sangat dianjurkan untuk melakukan khitan untuk perempuan yang dipandang sebagi amal saleh. Selanjutnya, madzhab Syafi’i dengan tegas menyatakan bahwa khitan pada perempuan adalah suatu perbuatan yang wajib dilakukan pada setiap perempuan muslim. Terakhir pendapat dari madzhab Hambali yang menganggap perbuatan ini lebih demokrasi karena tidak ada kesepakkatan yang pasti untuk membolehkan ataupun melarang perbuatan khitan pada perempuan.
Dikaitkan dengan consensus di bidang medis, melarang khitan pada perempuan, hal ini terkait dengan komplikasi yang akan terjadi jika khitan itu dilakukan pada perempuan. Para mahasiswanya dihimbau untuk lebih mengutamakan pemberikan suatu bimbingan kesehatan reproduksi perempuan. Khitan pada perempuan dianggap sebagai bagian dari adat dan tradisi agama tertentu. Sedangkan pada laki – laki sangat dianjurkan untuk disunat dengan memotong sedikit ujung klitoris karena bagian ujung tersebut ada kotoran yang berefek pada kesehatan reproduksi laki – laki. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari segi medis keuntungan dari khitan pada perempuan tidak membawa dampak positif yang signifikan tetapi harus lebih ditekankan pada perawatan alat reproduksinya.

linguistik dasar sekali

A. Sejarah Perkembangan Linguistik
Istilah linguistic dipergunakan pada pertengahan abad ke – 19.dalam hampir setiap buku pengantar dan pegangan mengenai linguistic dikatakan bahwa linguistic merupakan sebuah ilmu yang mempelajari bahasa sebagai bagian kebudayaan berdasarkan struktur bahasa tersebut.
Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan manusia, bahasa merupakan alat perekam kebudayaan yang dianalisis menurut fungsinya. Orang berbicara tentang bahasa dalam agama, filsafat, hukum dsb. Studi ini berhubungan dengan pemanfatan dan penggunaan dalam kegiatan kebudayaan. Studi seperti ini disebut studi di luar bahasa yang bersifat ekstralinguistik.
Periodisasi sejarah Linguistik1
a. Zaman Yunani kuno ( abad ke – 5 SM )
Zaman ini dapat dicirikan dengan dasar-dasar pikiran filsafat. Hal - hal yang menarik adalah pertentangan antara fisis dan nomos, antara anomaly dan analogi. Periode yang mempertanyakan bahasa apakah ada hubungannya dengan alam, yakni kaum naturalis saat itu beranggapan bahwa bahasa pada umumnya mendekati apa yang ia tunjuk. Pendapat ini menghubungkan antara komposisi bunyi dengan komposisi benda yang dmaksud.
Selanjutnya, pendapat yang kedua yakni kaum konvensionalis berpendapat bahwa makna bahasa diperoleh dari hasil – hasil tradisi dan kebiasaan – kebiasaan berupa persetujuan diam. Periode ini dibedakan atas : P. plato, P. aristoteles, P. kaum stoic/stoisi, dan Alexandria
b. Zaman romawi
Besarnya pengaruh kebudayaan romawi terhadap Eropa dan peranaan Yunani pada Eropa. Dalam ilmu linguistic mendapatkan pengajaran dari hubungan mereka dengan karya ilmiah Yunani.
c. Zaman pertengahan
Dicirikan dengan jatuhnya kekaisaran Romawi sebagai satu kesatuan dan munculnya Renaissance. Tokoh - tokohnya diantaranya : Boethius yang melakukan terjemahan karya - karya Aristoteles. Pokok masalah yang diutamakan adalah etimologi dan tata bahasa preskriptif.
d. Linguistic abad ke – 19
Yang paling menonjol pada abad ini adalah perkembangan linguistic historis dan linguistic komparatif, karena ada penemuan - penemuan baru naskah - naskah India. Bangsa Jerman juga berperan. Dalam penghujung abad ini awal dari strukturalisme.
e. Linguistic abad 20
Disebut pula abad linguistic modern atau puncak strukturalisme. Tempat linguistic sebagai Satu ilmu yang otonom dan bahasa mendapatkan otonomitasnya sebagai objek yang dapat ditelaah secara ilmiah, maka perkembangannya pun sangat pesat. Tiap Negara, wilayah dan hampir lima tahun muncul tokoh – tokoh baru, gagasan baru dan pendirian - pendirian baru. Linguistic pada abad ini ditandai juga dengan perkembangan yang dianggap sebagai revolusi dalam teori - teori kebahasaan.

B. Pengertian dan Objek Penelitian Linguistik
Secara popular, linguistic adalah ilmu tentang bahasa, ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Martinet , yaitu : telaah ilmiah mengenai bahasa manusia.
Kata linguistik ( berpadanan dengan linguistics dalam bahasa inggris, linguistique dalam bahasa perancis, dan linguistiek dalam bahasa Belanda ) diturunkan dalam bahasa latin lingua yang berarti “ bahasa “. Linguistic dalam bahasa Perancis mempunyai dua istilah, yaitu langue { mengacu pada suatu system bahasa tertentu } dan langage { sisstem bahasa manusia secara umum } dengan makna yang berbeda.
Menurut Langacker ( 1973:35 ) mengatakan : “ linguistics is the study of human language “. Menurut Lyons ( 1975:1) berpendapat “ linguistic adalah studi ilmiah tentang bahasa “. Sedangkan Stork dan Widdowson ( 1985:15 ) yang mengatakan, “ linguistics is the study of language “. Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas maka di tarik kesimpulan bahwa linguistic adalah studi bahasa manusia secara ilmiah.2
Pendapat ahli ilmu bahasa ( linguistic ), ada 2 yang berbeda yaitu :
1. IB sebagai suatu ilmu harus bersifat otonom dan berdiri sendiri, berusaha mempelajari bahasa dengan seluk beluknya, seperti apa hakekat bahasa yang menyebabkan adanya teori –teori kebahasaan, bagaimana cara mempelajarinya, serta apa fungsinya dalam kehidupan manusia. Ilmu murni yang berusaha mempelajari dan menganalisis objeknya sesuai dengan teori kebahasaan yang dianutnya tanpa memperhatikan kegunaan atau fungsinya dan tidak berurusan sama sekali dengan pengajaran bahasa.
2. IB sebagai ilmu murni dan memikirkan cara- cara penerapannya di dalam kehidupan sehari - sehari untuk kepentingan manusia, justru melahirkan ilmu bahasa terapan.

Pendapat guru bahasa, ada 2 pendapat juga :
1. PB tidak terlepas dari IB, Jadi guru bahasa harus mempelajari IB juga, IB dianggap sebagai alat yang digunakan untuk memecahkan segala masalah yang berhubungan dengan PB
2. PB dan IB meskipun berurusan dengan objek yang sama yaitu bahasa, tapi harus dipisahkan. IB adalah suatu ilmu yang bersifat teoritis dan tugasnya terbatas pada penyusunan teori kebahasaan dan menganalisis bahasa menurut model yang disepakati. PB adalah ilmu yang bersifat praktis serta pragmatis dengan tujuan utamanya adalah menyukseskan hasil pengajaran bahasa yakni murid menguasai bahasa sasaran sebagai alat komunikasi yang baik. Pragmatisme yang dimaksud implikasi bahwa bahasa diajarkan bukannya sebagai sistem bunyi saja, tapi sebagai alat komunikasi yang ada kaitannya dengan sikon.
Linguistic sangat mementingkan data empiris dalam melakukan penelitiannya, sehingga linguistic menggunakan metode induktif dan metode deduktif. Cara kerja secara induktif ini dimulai dengan mengumpulkan data empiris yang akan dianalisis dan diklasifikasi untuk ditarik kesimpulan umum dari data empiris tersebut. Secara induktif dimulai dengan mengumpulkan data – data khusus untuk ditarik kesimpulan umum. Penarikan kesimpulan secara induktif ini berdasarkan kesimpulan umum yang telah ada. Objek penelitian linguistic adalah bahasa. Pandangan linguistic terhadap bahasa adalah :
1. Linguistik melihat bahasa sebagai bunyi, yang menjadikan bahasa lisan sebagai yang primer, sedangkan bahasa tulisan adalah hal yang sekunder.
2. Bahasa adalah sesuatu yang unik, linguistic tidak berusaha menggunakan kerangka suatu bahasa untuk dikenakan pada bahasa lain
3. Bahasa merupakan suatu system, maka linguistic mendekati bahasa sebagai kumpulan unsur yang satu dengan yang lainya mempunyai jaringan hubungan.
4. Bahasa itu adalah sesuatu yang dinamis sesuai dengan perkembangan social budaya masyarakat setempat, sehingga linguistic mempelajari bahasa secara sinkronik berarti mempelajari bahasa dengan berbagai aspeknya pada kurun waktu tertentu. Juga memepelajari bahasa secara diakronik yaitu mempelajari bahasa dengan berbagai aspeknya dan perkembangannya sepanjang kehidupan bahasa itu.
5. Bahasa bersifat empiris, linguistic lebiih memgutamakan apa yang sebenarnya diungkapkan oleh seseorang dan bukan menurut si peneliti seharusnya diungkapkan.

C. Ruang Lingkup Linguistik
Linguistic adalah disiplin ilmu yang mempelajari bahasa secara luas dan umum. Secara luas dalam artian melipputi semua aspek dan komponen kebahasaan. Secara umum berarti linguistic tidak terbatas dalam salah satu bahasa. Secara garis besar linguistic mempunyai dua ruaqng lingkup, yaitu lingkup mikrolinguistik dan lingkup makrolinguistik.3
Mikrolinguistik,
Mikrolinguistik adalah yang mempelajari bahasa dalam rangka kepentingan ilmu bahasa itu sendiri, tidak mengkaitkan dengan ilmu lain. Dalam mikrolinguistik ini meliputi bidang dan subdisiplin sebagai berikut.
a. Teori – teori Linguistik, yaitu subdidiplin linguistic yang membahas bahasa dan ilmu bahasa dari sudut pandang teori tertentu. Adapun subdisiplinnya :
- Teori tradional
- Teori structural
- Teori transformasi
- Teori tagmemik
b. Linguistic Historis, yaitu subdisiplin bahasa yang membahas bahasa secara diakronis, biasanya disertakan dengan memperbandingkan bahasa- bahasa tersebut dalam masa yang berlainan, maka sering juga di sebut linguistic historis – omparatif.
c. Perbandingan Bahasa ( linguistic komparatif ) yaitu subdisiplin linguistic yang memperbandingkan bahasa satu dengan bahasa yang lain untuk mengklasifikasikan bahasa – bahasa tersebut. Jika tujuan membandingkan bahasa tersebut untuk mencari perbedaan, maka dinamakan linguistic kontrastif.
d. Deskripsi Bahasa, yaitu tugasnya menelaah bahasa berdasarkan kenyataan yang ada pada saat ditelaah.
- Fonetik, yaitu yang menelaah bunyi, baik yang bermakna ataupun tidak mempunyai makna sama sekali.
- Fonemik, yaitu yang menelaah bunyi yang mempunyai makna.
- Morfologi, yaitu yang menelaah bentuk, proses, dan prosedur pembentuan kata.
- Sintaksis, yaitu yang menelaah struktur bahasa dari tataran frasa sampai kalimat.
- Morfosintaksis, yaitu yang menelaah struktur bahasa yang ada dipersimpangan diantara morfologi dan sintaksis
- Leksikologi, yaitu yang mempelajari bidang leksikon.
- Semantic , yaitu yang mempelajari bidang makna atau arti.
Makrolinguistik,
Makrolinguistik adalah ruang lingkup linguistic yang mempelajari bahasa berhubungan dengan keadaan di luar bahasa dan dikaitkan dengan disiplin ilmu lainnya serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari – hari. Makrolinguistik mempunyai dua bidang yang menjadi pembahasannya yaitu bidang linguistic interdisipliner dan bidang linguistic terapan.
a. Linguistic Interdisipliner,
- Fonetik interdisipliner, yaitu yang mempelajari bunyi bahasa dalam kaitannya dengan ilmu lain, misalnya fisika dan music.
- Sosiolinguistik, yaitu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan factor – factor kemasyarakatan atau factor social.
- Psikolinguistik, yaitu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan factor – factor kejiwaan si penutur dan lawan tutur.
- Etnolinguistik, yaitu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan factor – factor etnis.
- Antropolinguistik, yaitu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan factor – factor antropologis.
- Filologi, yaitu yang mempelaari naskah – naskah lama untuk mengetahui latar belakang kebuadayaan masyarakat pemakainya.
- Stilistik, yaitu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan fsktor seni.
- Semiotic, yaitu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya denagn symbol dan lambing.
- Epigrafi, yaitu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya denagn tulisan kuno pada prasasti – prasasti.
- Paleografi, yaitu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan pendeskripsian tulisan – tulisan kuno terutama yang berasal dari abad pertengahan.
- Etologi, yaitu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan alat komunikasi yang dipergunakan oleh binatang.
- Etimoloogi, yaitu yang mempelajari asal usul dan sejarah kata.
- Dialektologi, yaitu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan factor geografis.
b. Linguistic Terapan,
- Fonetik terapan, yaitu yang mempelajari bunyi bahasa dan penggunaanya di dalam praktek.
- Perencanaan bahasa, yaitu yang mempelajari bahasa untuk mengarahkan perkembangan bahasa, termasuk pembakuan bahasa.
- Pembinaan bahasa, yaitu yang mempelajari bahasa agar pemakai bahasa sadar dan patuh terhadap kaidah yang berlaku.
- Pengajaran bahasa, yaitu yang mempelajari bahasa untuk kepentingan proses belajar mengajar bahasa, baik bahasa ibu maupun bahasa asing.
- Penerjemahan, yaitu yaitu yang mempelajari bahasa untuk kepentingan pengalihbahasakan bahasa tertentu ke bahasa yang lain.
- Grafonomi, yaitu yang mempelajari cara – cara mewujudkan bahasa dalam bentuk tulisan. Grafonomi atau ortografi disebut juga ilmu ejaan.
- Grafologi, yaitu yang mempelajari tulisan dengan tujuan untuk mengetahui sifat, nasib, jodoh, dan peruntungan si penulis. Subdisiplin inii sangat erat kaitannya dengan ilmu klenik.
- Leksikologi, yaitu yang mempelajari bahasa untuk menuliskan leksikon dalam bentuk kamus, ensiklopedi daan thesaurus. Lebih dikenal dengan ilmu yang mempelajari cara penyusunan kamus.
- Mekanolinguistik, yaitu yang mempelajari bahasa untuk dipergunakan dalam menyusun program – program mekanik.
- Medikolinguistik, yaitu yang mempelajari bahasa untuk diterapkan di dalam pengobatan.
- Sosiolinguistik terapan, yaitu yang mempelajari penerapan/ penggunaan bahasa dalam komunikasi social.
D. Manfaat Linguistik
Bagi linguis : sangat membantu dalam menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya dalam memahami karya – karya sastra dengan lebih baik, mengingat karya sastra itu menggunakan ragam bahasa khusus yang tidak sama dengan bahasa umum.
Bagi guru bahasa :
Sangat penting dalam melatih keterampilan berbahasa ( fonologi ), melatih keterampilan menulis dan mengarang ( ejaan, morfologi, sintaksis, semantic dan leksikologi ). Antara pengajaran bahasa dengan linguistic ada pandangan yang bertentangan. Pengajaran bahasa bersifat preskreptif atau normative, sedangkan linguistik bersifat deskriptif. Guru yang memahami linguistic akan dapat merumuskan kaidah – kaidah preskriptif dari kaidah – kaidah deskriptif sehingga pengajaran dapat berhasil dengan baik.
Bagi guru non bahasa :
Dalam menjelaskan mata pelajaran yang diampunya, sang guru menggunakan bahasa. Jadi, bagi guru yang paham linguistik dapat lebih mudah menyampaikan mata pelajarannya.
Bagi penerjemah :
Ilmu linguistic mutlak diperlukan bukan hanya yang berkenaan dengan morfologi, sintaksis, dan semantic saja, tetapi berkenaan dengan dengan sosiolinguistik dan kontrastif linguistic.
Bagi penyusun kamus ( leksikografer ):
Penguasaan semua aspek linguistic mutlak diperlukan. Untuk bias menyususn kamus dia harus mulai dengan menentukan fonem – fonem bahasa yang akan di kamuskan, menentukan ejaan atau grafem fonem – fonem tersebut, memmahami seluk beluk bentuk dan pembentukan kata, struktur frase, struktur kalimat, makna leksikal, makna gramatikal, makna kontekstual, dan makna idiomatical, serta latar belakang social bahasa tersebut.
Bagi penyusun buku pelajaran :
Akan member tuntunan bagi penyusun teks dalam menyusun kalimat yang tepat, memilih kosakata yang sesuai dengan jenjang usia pembaca buku tersebut.
Bagi politikus :
Bagi mereka yang memperjuangkan ideologi dan konsep kenegaraan secara lisan ia harus menguasai bahasa dengan baik. Ketika mereka menguasai linguistic dan sosiolinguistik terkait dengan kemasyarakatan, maka ia tentu akan dapat meredam dan menyelesaikan gejolak yang terjadi dalam masyarakat akibat dari pertentangan dan perbedaan bahasa.
Akan tetapi para linguis tidak menjamin temuan teoritis mereka akan berguna bagi pengajaran bahasa. akan tetapi, sumber yang paling kuat dan tepat untuk menentukan satu silabus pengajaran bahasa Indonesia adalah linguistic.
Criteria linguistic yang akan dipakai ialah linguistik sebagai ilmu murni, sosiolinguistik, dan psikolinguistik. Sumbangan linguistic terhadap pengajaran bahasa bersifat tidak langsung berupa bahan.
Penulis pembaca Objek tata bahasa
Linguis terapan
Guru sebuah bahasa asing Mensistematisasikan pengetahuan yang eksplisit dan implicit untuk pembaca dan menyajikan dalam bentuk yang secra pedagogic pantas dan cocok untuk pelajar bahasa tersebut
linguis linguis Mendeskripsikan, menggambarkan, mensahihkan teori2 tata bahasa tertentu
linguis Mahasiswa bidang studi linguistik Mengajarkan penggunaan teori2 tata bahasa dan pengujian pada bahasa tertentu
Linguis terapan Pembicaraan bhasa ibu yang terdidik Mensistematisasi dalam istilah2 linguistik agar pembaca tahu tentang bahasanya


E. Kesimpulan
1. Istilah linguistik sudah ada sejak abad 19, berasal dari perkembangan Yunani berdampak pada kerajaan Eropa dan Romawi yang ditandai dengan zaman renaissance hingga munculah linguistic modern dan terus berkembang dengan sub – sub disiplin ilmu yang masih berkaitan dengan linguistic.
2. Linguistic lebih dikenal dengan sebutan ilmu bahasa, yang menjadiakan bahasa sebagai objeknya.
3. Ruang lingkup linguistic terbagi menjadi dua, mikrolinguistik dan makrolinguistik. Mikrolinguistik adalah ilmu bahhasa yang mempelajari apa yang ada di dalam bahasa itu sendiri tanpa memperhatikan factor eksternal. Sedangkan makrolinguistik adalah ilmu bahasa yang mempelajari factor eksternal bahasa yang berhubunggan dengan ilmu non bahasa dan penerapan bahasa tersebuat dalam kehidupan sehari – hari.
4. Manfaat linguistic menyebar dan kontektual sesuai bidang masing – masing selama masih menggunakan bahasa sebagai media utama maka manfaatnya akan dirasakan akan memudahkan si pemakai dalam mengapresiasikan keahliannya,

manejemen pendidikan

BOOK REPORT
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Dra. Nani Tursina, M.Pd
“Manajemen Pendidikan Islam karya Prof. Dr. Mujamil Qomar”

KELOMPOK 7
1. ARIFIN
2. FITRIYANI
3. THEO MANDHU
SEMESTER VI A

PROGRAM STUDI BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAIN ) PONTIANAK
2010

A. Identitas Buku
Buku yang akan dilaporkan dalam bentuk resume ini berjudul Manajemen Pendidikan Islam “ Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam” hasil karya Prof. Dr. Mujamil Qomar, yakni Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Tulungagung. Buku ini terbitan tahun 2002 yang diterbitkan oleh penerbit Erlangga, dengan tebal 318 halaman. Buku ini menguraikan pembahasan lengkap tentang :
1. Manajemen komponen – komponen dasar pendidikan Islam, termasuk personalia, kesiswaan, kurikulum, keuangan, serta sarana dan prasarana.
2. Manajemen komponen penyempurna pendidikan Islam, termasuk layanan, mutu, struktur, konflik, hingga komunikasi.
3. Kepemimpinan pendidikan Islam, pengambilan keputusan, dan peningkatan produktivitas.

B. Resume Isi Buku
1. Seputar Manajemen Pendidikan Islam ( Arifin )
Manajemen pendidikan Islam adalaha suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara islami dengan cara menyiasati sumber – sumber belajar dan hal – hal terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secra efektif dan efisien. Hal ini mempunyai implikasi dalam berbagai hal, yakni,.
a. Proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara islami
b. Terhadap lembaga pendidikan islam
c. Proses pengelolaan pendidikan islam secara islami menghendaki adanya sifat insklusif dan ekslusif. Frase “ secara islami “ menunjukkan sikap insklusif, sedang frase “lembaga pendidikan islam” menunjukkan keadaan eksklusif karena menjadi objek langsung dari kajian ini.
d. Dengan cara mmenyiasati
e. Sumber – suber belajar dan hal – hal yang terkait
f. Tujuan pendidikan islam
g. Efektif dan efisien, berhasil guna dan berdaya guna
Pemetaan komponen definisi manajemen pendidikan Islam
Subsistem filsafat Komponen - komponen Keterangan
Ontologi • Lembaga pendidikan islam
• Sumber – sumber belajar
• Hal – hal yang terkait • Objek pengelolaan makro
• Objek pengelolaan meso
• Objek pengelolaan mikro
Epistemologi • Proses pengelolaan secara islami
• Cara menyiasati • Cara pengelolaan makro
• Cara pengelolaan mikro
Aksiologi Pencapaian tujuan pendidikan Islam Hasil pengelolaan
Gabungan aksiologi dan epistemologi Efektif dan efisien Menjelaskan keadaan aksiologi dan epistemologi: efektif menekankan pada hasil ( aksiologi ) sedang efisien menekankan pada cara ( epistemologi )

Penerapan manajemen pendidikan islam dalam pengelolaan lembaga pendidikan juga menghadapi berbagai kendala, baik yang bersifat politis, ekonomi-finansial, intelektual, maupun dakwah.
Kaidah – kaidah manajemen pendidikan Islam yang harus dirumuskan haruslah :
a. Dipayungi oleh wahyu
b. Diperkuat oleh pemikiran rasional
c. Didasar pada data – data empirik
d. Dipertimbangnkan melalui budaya
e. Didukung oleh teori – teori yang telah teruji validitasnya
Berikut ini adalah bahan – bahan keilmuan manajemen pendidikan.
a. Teks – teks wahyu
b. Perkataan para sahabat nabi, para ulama dan cendiakawan muslim
c. Perkembanagan lembaga pendidikn islam
d. Kultur komunitas dalam lembaga pendiidikan Islam
e. Ketentuan kaidah – kaidah manajemen pendidikan

2. Manajemen aneka lembaga pendidikan Islam ( Fitriyani )
Upaya pengelolaan maupun pengembangan lembaga pendidikan Islam merupakan keniscayaan dan beban kolektif bagi para penentu kebijakan pendidikan Islam. Mereka memiliki kewajiban untuk merumuskan strategi dan mempraktekkannya dengan mempertimbangkan eksistensi lembaga pendidikan Islam secara riil dan orientasi pengembangannya. Secara umum, lembaga pendidikan Islam masih tertinggal. Kita harus menerima kenyataan yang pahit bahwa posisi pendidikan Islam di Indonesia menempati “ kelas ekonomi “ walau tetap memiliki komitmen untuk menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam membangun kembali di masa depan. Posisi ini melekat pada lembaga pendidikan Islam setelah bersanding dengan lembaga pendidikan Katolik dan lembaga pendidikan umum negeri. Ternyata, kedua lembaga pendidikan tersebut lebih maju dan jauh meniggalkan lembaga pendidikan Islam. Minat masyarakat muslim terhadap lembaga pendidikan Islam belakangan ini telah bergeser dari pertimbangan ideologis menuju pertimbangan rasional, karena sebagian besar lembaga pendidikan Islam itu kurang menjanjikan dan kurang responsif terhadap tuntutan dan permintaan saat ini maupun mendatang, sehingga eksistensi lembaga pendidikan Islam di Indonesia ini memang kurang diperhitungkan oleh para orangtua.
Husni Rahim menyatakan, “ masa depan pendidikan Islam dipengaruhi tiga isu besar : globalisasi, demokratisasi, dan liberalisasi Islam.” A. Malik Fajar, menyarankan bahwa pengembangan pendidikan Islam ke depan secara realistis harus disinkronkan dengann kebijakan pendidikan nasional guna membebaskan bangsa dari impitan berbagai persoalan. Beberapa priinsip orientasi strategis dalam mengembangkan pendidikan islam, yaitu :
- Orientasi pengembangan sumber daya,
- Mengarah kepada pendidikan Islam multikulturalis,
- Mempertegas misi dasar untuk menyempurnakan akhlak manusia,
- Mengutamakan spiritualisasi watak kebangsaan.
Sebelum sampai pada strategi yang detail, perlu ada perhatian tertentu pada skala prioritas guna memantapkan langkah dalam mengelola lembaga pendidikan Islam.
H.A.R Tilaar menyarankan bahwa pengelolaan pendidikan Islam sebaiknya meliputi empat langkah bidang prioritas yakni peningkatan kualitas, pengembangan inovasi dan kreativitas, membangun jaringan kerja dan pelaksanaan otda. Imam Supayogo menyatakan dalam mengembangkan kualitas lembaga pendidikan setidaknya ada dua sisi yang harus dipenuhi sekaligus. Pertama, perhatian terhadap daya dukung, meliputi ketenagaan, kurikulum, sarana dan prasarana, pendanaan serta manajemen yang tangguh. Kedua, harus ada cita – cita, etos dan semangat yang tinggi dari semua pihak yang terlibat didalamnya. Beberapa strategi yang ditawarkan dalam mengelola dan mengembangkan lembaga pendidikan Islam baik berupa pesantren, madrasah, sekolah, serta perguruan tinggi, antara lain.
a. merumuskan visi, misi, dan tujuan lembaga secara jelas serta berusaha keras mewujudkannya melalui kegiatan – kegiatan riil sehari – hari.
b. membangun kepemimpinan yang benar – benar profesional ( independen ).
c. menyiapkan pendidik yang berjiwa pendidik sehingga mengutamakan tugas – tugas pendidikan dan bertanggung jawab terhadap kesuksesan peserta didiknya.
d. menyempurnakan strategi rekrutmen peserta didik secara proaktif dengan “ menjemput “ bahkan “ mengejar bola “.
e. berusaha keras untuk memberi kesadaran pada para peserta didiknya bahwa belajar merupakan kewajiban dan kebutuhan paling mendasar yang menentukan masa depan mereka.
f. merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
g. menggali strategi pembelajaran yang dapat mengakselerasi kemampuan siswa yang yang masih rendah menjadi lulusan yang kompetitif.
h. menggali sumber – sumber keuangan nonkonvensional dan mengembangkannya secara produktif.
i. membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk kepentingan proses pembelajaran.
j. mengorientasi strategi pada tradisi pengembangan keilmuan, kreativitas dan keterampilan.
k. memperkuat metodologi baik dalam hal pembelajaran, pemikiran, maupun penelitian.
l. mengkondidikan lingkungan pembelajaran yang aman, nyaman, dan menstimulus belajar.
m. mengkondisikan lingkungan yang islami baik dalam beribadah, bekerja, pergaulan sosial, maupun kebersihan.
n. berusaha senantiasa meningkatkan kesejahteraan pegawai.
Rahim menawarkan 16 macam perubahan paradigma manajemen madrasah, yakni sebagai berikut.
a. Dari sisi subordinatif ke posisi otonom
b. Dari strategi sentralistik ke strategi desentralistik
c. Dari pengambilan keputusan otoritatif ke pengambilan keputusan partisipatif
d. Dari pendekatan birokratik ke pendekatan profesional.
e. Dari model penyeragaman ke model keberagaman
f. Dari langkah prktis kaku ke langkah praktis luwes
g. Dari kebiasaan diatur ke kebiasaan berinisisatif
h. Dari serba regulasi ke deregulasi
i. Dari kemampuan mengontrol ke kemamapuan mempengaruhi
j. Dari kesukaan mengawaszi ke kesukaan menfasillitasi
k. Dari ketakukatan menerima resiko ke keberanian mengelola resiko
l. Dari pembiayaan yang boros ke pembiayaan yang efisien
m. Dari kecerdasan individual ke kecerdasan kolektif
n. Dari pendelegasian ke pemberdayaan
o. Dari oraganisasi hierarki ke organisasi egaliter
p. Dari informasi tertutup ke informasi terbagi
Konsep paradigma manajemen baru, yakni :
a. Menyederhanakan beban studi
b. Membangun profesional guru
c. Membangun kesadaran siswa
d. Memeperkuat perpustakaan dan laboratorium
e. Membangun strategi pembelajaran yang akselarsi
f. Membangun asrama siswa
g. Menerapkan praktik berbahasa Arab dan Inggris secara ketat
Azyumardi Azra mengajukan beberapa rekomendasi untuk pengembangan IAIN / STAIN ke depan, yaitu sebagai berikut.
a. Reformulasi tujuan IAIN / STAIN
b. Restrukturisasi kurikulum
c. Simplikasi beban perkuliah
d. Dekompermentalisasi
e. Liberalisasi sistem SKS

3. Manajemen komponen – komponen dasar pendidikan Islam ( Fitriyani )
Yakni pengelolaan komponen – komponen yang mutlak harus ada dalam proses pendidikan Islam.
a. Manajemen personelia pendidikan Islam
E. Mulyasa menngatakan bahwa manajemen personalia bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien guna mencapai hasil yang optimal, namun dengan tetap dalam kondisi yang menyenangkan.
Selanjutnya manajemen personali mencakup tujuh komponen, yaitu ( 1 ) perencanaan pegawai, ( 2 ) pengadaan pegawai, ( 3 ) promosi dan mutasi, ( 4 ) pemberhentian pegawai, ( 5 ) pembinaan dan pengembangan pegawai, ( 6 ) kompensasi, dan ( 7 ) peniilaian pegawai.

b. Manajemen kesiswaan pendidikan Islam
Yakni pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari awal masuk hingga akhir dari lembaga pendidikan. Bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajjaran di sekolah dapat lancar, tertib, teratur serta mampu mencapai tuujuan pendidikan sekolah.

c. Manajemen kkurikulum pendidikan Islam
Kurikulum pendidikan Islam mempunyai ciri – ciri tertentu. Al – Syaibani mencatat ciri – ciri tersebut sebagai berikut.
a. Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan, kandungan, metode, alat dan tekniknya.
b. Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh
c. Memiliki keseimbangan antara kandungan kurikulum dari segi ilmu dan seni, kemestian, pengalaman dan kegiatan pengajaran yang beragam.
d. Berkecendrungan pada seni halus, aktivitas pendidikan jasmani, latihan militer, penegtahuan teknik, latihan kejuruan dan bahasa asing.
e. Keterkaitan kurikulum dengan kesediaan, minat, kemampuan, kenutuhan dan perbedaan perorangan di antara mereka.
Adapun pada tahap pelaksanaan kurikulum menurut Panduan Manajemen Sekolah meliputi tahap perencanaan, pengorganisasian dan koordinasi, pelaksanaan, serat pengendalian.

d. Manajemen keuangan pendidikan Islam
Sumber keuangan atau pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokan menjadi tiga sumber, yaitu :
1. Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah, maupun keduanya, bersifat umum dan khusus serta diperuntkan bagi kepentingan pendidikan.
2. Orang tua atau peserta didik.
3. Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.
Manajer lembaga pendidikan islam harus menjaga kepercayaan para pemberi dana dan juga pihak lain. 1. Penggunaan anggaran harus benar-benar sesuai dengan program yangmenggali dana secara kreatif direncanakan. Setiap penyimpangan rencana anggaran harus disertai alas an, 2. Anggaran harus digunakan seefisien mungkin, 3. Dalam pelaksanaan kegaiatan harus ada penghematan, 4. Pengeluaran dana harus melalui prosedur. Jadi inti manajemen keuangan dalam pendidikan Islam adalah menggali dana secara kreatif dan maksimal, menggunakan dana secara jujur dn terbuka, mengembangkan dana secara produktif dan memepertanggungjawabkan dana secara objektif.
e. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam
Sarana dan prasarana penndidikan dalam lembaga pendidikan Islam sebaiknya dikelola dengan paling baik Dengan ketentuan berikut.
- Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat dan awet
- Rapi, indah, bersih, anggun, dan asri
- Kreatif, inovatif, responsif dan variatif
- Memilki jangkauna waktu penggunaan yang sangat panjang
- Memilik tempat khusus untuk beribadah
Sekolah juga harus memiliki program perawatan preventif yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja,memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan prasarana sekolah, melestarikan kerapian dan keindahan, serta menghindarkan dari kehilangan.

4. Manajemen Komponen Penyempurna Pendidikan Islam ( Fitriyani )
Hubungan sekolah dengan masyarakat harus dijalin, yang bertujuan antara lain sebagai berikut:
1. Memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak
2. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat
3. Menggairahkan masyarakt untuk menjalin hubungan dengan sekolah
Untuk menjalin hubungan dengan masyarakat james j. Jones menawarkan lima cara yaitu :
1. Melalui aktivitas-aktivitas para siswa kurikuler
2. Melalui aktivitas-aktivitas para pengajar
3. Melalui kegiatan ekstra kurikuler
4. Melalui kunjungan masyarakat atau para orang tua ke lembaga pendidikan
5. Melalui media massa
Hubungan sinergis kepercayaan, pendekatan dan respon
no Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan Islam Pendekatan yang dilakukan manajer Respon masyarakat terhadap lembaga pendidikan islam
1 Tinggi aktif Positif
2 Tinggi Sedang Cukup positif
3 Tinggi Pasif Agak positif
4 Sedang Aktif Ada peningkatan
5 Sedang Sedang Pasif
6 Sedang Pasif Agak negatif
7 Rendah Aktif Sedikit peningkatan
8 Rendah Sedang Negatif
9 rendah Pasif Negatif sekali

Pidarta menegaskan bahwa peranan manajer dalam meningkatkan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat ialah menjalani kerjasama yang erat dengan para tokoh masyarakat termasuk pimpinan formal, dalam rangka membina pendidikan disekolah.
Untuk melaksanakan management masyarakat pendidikkan islam secara optimal, sebaiknya ditempuh beberapa strategi berlapis dari yang bersifat usaha internal maupun eksternal. Urutan strateginya sebagai berikut.
1. Membangun citra yang baik
2. Membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikkan islam
3. Menyosialisasikan an memublikasikan kelebihan – kelebihan lembaga pendidikkan islam
4. Mengundang masyarakat luas untuk berkunjung kedalam lembaga pendidikkan islam
5. Mengunjungi tokoh – tokoh masyarakat
Adapun pelanggan pendidikkan terdiri dari dua jenis, internal dan eksternal. Dalam panduan management sekolah PMS telah dirinci para pelaku masing-masing pelanggan itu
1. Internal terdiri atas guru, pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi
2. Eksternal yakni pelanggan primer yaitu siswa, pelanggan sekunder ( orang tua, pemerintah dan masyarakat ), dan pelanggan tersier ( pemakai atau penerima lulusan )
Menurut Mulyasa ada sifat layanan yang harus diwujudkan oleh kepala sekolah agar pelanggan puas, yakni layanan yang sesuai yang dijanjikan mampu menjamin kualitas pembelajaran, lingkungan sekolah kondunsif memberikan perhatian penuh pada peserta didik dan cepat tanggap terhadap kebutuhan peserta didik.
Hal yang perlu diperhatikan oleh manager lembaga pendidikkan islam.
1. Berusaha memuaskan peserta didik dengan melengkapi fasilitas belajar, meningkatkan profesinalisme pengajar, dan mengondisikan lingkungan belajar yang kondusif
2. Berusaha memuaskan pegawai dengan cara meningkatkan kesejahteraan, perhatian, dan menjaga hubungan harmonis
3. Berusaha meyakinkan orangtua peserta didik tentang kebaikkan lembaganya dan melibatkan orangtua
4. Usaha membuktikan kemampuan peserta didik maupun alumni
5. Berusaha mewujudkan lingkungan lembaga yang berpendidikkan lembaga islami
Permasalahan mutu didalam lembaga pendidikkan islam merupakan permasalahan yyang paling serius dan paling komplek. Laporan bank dunia tahun 1999 bahwa salah stu penyebab menurunnya mutu pendidikkan persekolahan di Indonesia adalah kurang profesionalnya kepala sekolah sebagai manajer pendidikkan ditingkat lapangan
Mutu-mutu komponen yang menjadi fokus perhatian kepala sekolah yakni,
1. Siswa, menyangkut kesiapan dan motivasi belajarnya
2. Guru, menyangkut kemampuan profesional, personal, dan sosial
3. Kurikulum, menyangkut relevansi isi dan operasionalisasinya
4. Dana, sarana, dan prasarana, menyangkut kecukupan dan efektifitas dalam mendukung proses pembelajaran
5. Masyarakat menyangkut partisipasi mereka
Upaya peningkatan mutu perluasan mutu pendidikkan membutuhkan sekurang-kurangnya tiga faktor utama yaitu,
1. Kecukupan sumber-sumber pendidikkan meliputi kualitas tenaga pendidikkan biaya dan sarana belajar
2. Mutu proses belajar mengajar
3. Mutu keluaran dalam bentuk pengetahuan, fisika, keterampilan dan nilai-nilai
Menurut Malik Fadjar, diperlukan strategi mutu pendidikkan yang berorientasi dan akademik bisa ditempuh dengan cara berikut.
1. Quality assurance kepada semua lembaga pendidikkan
2. Menjamin kesejahteraan tenaga kependidikkan
3. Mendorong daerah dan lembaga untuk dapat memobilisasi berbagai sumber dana
Menurut panduan manajemen sekolah konflik yang terjadi di sekolah dapat terjadi disetiap tingkat.
1. Intrapersonal
2. Interpersonal
3. Intragroup
4. Intergroup
5. Intraorganisasi
6. Interorganisasi
Jenis dan bentuk komplek itu memiliki implikasi dan konsekuensi bagi lembaga pendidikkan islam karena manajer memiliki peran yang funsional dalam mengelola konflik dan diharapkan mampu mengelolanya sehingga menghasilkan bagi semua pihak. Ada lima tahap konflik.
1. Tahap laten yaitu perbedaan faktor individu organisasi dan lingkungan
2. Tahap konflik yang sudah terassa
3. Tahap perbedaan pendapat yang bertentangan
4. Tahap konflik terbuka
5. Tahap pasca konflik terbuka
Ada delapan prinsip yang dilakukan agar komunikasi di sekolah dapat dikerjakan dengan efektif.
1. Berfikir dan berbicara dengan jelas
2. Ada sesuatu yang penting untuk disampaikan
3. Ada tujuan jelas
4. Penguasaan masalah
5. Pemahaman proses komunikasi dan penerapannya
6. Mendapatkan empati dari komunikan
7. Selalu menjaga kontak mata, menjaga suara, dan ucapan
8. Komunikasi harus direncanakan


5. Kepemimpinan Pendidikan Islam, Keputusan, dan Produktivitasnya ( Theo Mandhu )
Hubungan antara manajemen dan kepemimpinan oleh Sondanng P. Siagian, inti manajemen adalah kepemimpinan. Dalam islam kepemimpinan sangat penting sehingga mengharuskan setiap perkumpulan memiliki pemimpin. Produk pendidikkan harus menghasilkan tenaga profesional, untuk itu dibutuhkan figur pemimpinan yang handal yakni menurut Atmodiwiryo adalah pemimpin-pemimpin pendidikkan yang mampu melahirkan berbagai konsep pendidikkan yang bisa mewadahi adaptasi perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi, sehingga mereka siap menghadapi perubahan-perubahan akibat era globalisasi.
Menurut H.A.R Tilaar, pemimpin adalah jendral lapangan yang mengendalikan strategi dan taktik untuk melaksanakan program yang telah disepakati. Pemimpin haruslah berkonsentrasi dalam pemikirabn, lalu bertindak memajukan lembaga pendidikan Islam sehingga mampu bersaingdengan lembaga – lembaga pendidikan lainnnya yang maju serta dapat menjaga kualitas. Menurut para ahli, tipe dasar kepemimpinan adalah otoriter, demokratis dan laissez faire. Dari tiga tipe dasar kepemimpinan itu timbul tipe kkepemimpinan lain, misal tipe konstruktif, konsultatif, partisipatif, dan delegatif. Yang menjadi kecendrungan umum adalah tipe kepemimpinan demokratis, sedangkan pada tipe pengembanagn adalah tipe kepemimpinan partisipatif, karena kedua tipe ini paling sesuai dengan selera dan tuntutan masyarakat yang mengingninkan transparansi dalam organisasi.
s

proposalQ, harap maklum masih hancur

السبورة العلاقات الإعلامية في استخدام تعلم اللغة العربية تعلم الطلاب مع الموقف في الصف العاشر بمد رسة الإسلامية الثانوية الإسلاميَة بونتياناك العام الدراسي ٢٠١٠/٢٠١١

أ‌- خلفيات البحث
دعم العنصر الأكثر إلحاحا في عملية التعلم والاستفادة من الوسائط التعليمية أو الوسائل التعليمية. والقصد من استخدام هذه الوسائل للحد من المشاكل التي قد تحدث في عملية التعلم ، مثل اللفظية ، والفوضى في التفسير ، وليس محط اهتمام الطلاب في التعلم ، وعدم استجابة الطلاب في التعلم وغيرها. السبورة هو مثال واحد على وسائل الاعلام ان معظم بسهولة وجدت في كل مدرسة. ويمكن استخدام هذه الوسيلة استخدام كبديل الرئيسية في التعليم والتعلم في المدارس والتي من الماضي إلى مجلس الادارة الحالي أصبح رمزا للمدارس حتى وسائل الاعلام هذه هي دائما تقريبا وجدت في كل التعلم والتعليم.
ومع ذلك ، وسائل الإعلام استخدام السبورة بشكل فعال في محاولة لنقل المواد ، كثيرا ما يغفل. في هذا المجال ، والمجلس هو وسيلة يستخدم عشوائيا -- البرية ، شريطة أن يتم التوصل الموضوع بحيث كفاءة استخدام وسائل الإعلام تجاهلها. على سبيل المثال ، عندما طالب الحصول على مادة مكتوبة باللغة العربية ، وبالتالي استخدام السبورة هو الخط الفاصل على السبورة إلى قسمين ، لتسهيل الطلاب الذين كتب عليها بالتناوب أمام فئة من دون إزعاج من المعلمين أو الطلاب الذين يتم تسجيلها على السبورة من قبل دائما حذف لأنه يتعين إعادة كتابة الكثير من المواد التي لديها في حين أن حجم اللوحة ليست كبيرة جدا لتحميل ورقة
حدث هذا العديد من المدارس والباحثين أن هذا هو وجود نقاط تحتاج إلى معالجة ، ونظرا لوحة لديها امكانات كبيرة لتصبح خالدة في عالم التعليم وسائل الإعلام. هذه المشكلة تنشأ عندما أجرى الباحثون دراسة على 2001 سيارة بونتياك الكتاتيب عاليه الداخلية التي تقع على الطريق حاجي هارونا. الكتاتيب عاليه الداخلية 01 بونتياك هي واحدة من المدارس الإسلامية على مستوى عال في بونتياناك المثير للاهتمام أن تدرس لأنه يعرف هذه المدرسة لما حققته من إنجازات على حد سواء لنوعية خريجيها. وعلاوة على ذلك ، وموقعها بعيدا عن حركة مرور السيارات في الزقاق التفاح 6 ، مما يجعل الوضع مواتية للتعلم في الوقت نفسه لا تؤثر على العديد من الأصدقاء الزملاء إجراء البحوث هناك.
أما بالنسبة للمعلمين -- المعلمون الذين يدرسون اللغة العربية هناك من خريجي هذه الدولة الاسلامية بونتياك المدرسة الثانوية ، والباحثين يدرسون الآن في الحرم الجامعي ، مما يسهل للباحثين على التفاعل والحصول على البيانات -- البيانات التي يتم اللازمة لهذا البحث. الباحثون عينات أخذت في العاشر من الدرجة ، وهو الطالب الجديد الذي سوف تترافق مع استخدام وسائل الإعلام في السبورة كفاءة. منقط ورفض استخدام وسائل الإعلام في تعليم اللغات من Soejoyo Dirjo Soemarto ، بناء على نظرية تقول إن
totalitas persentase banyaknya ilmu pengetahuan, keterampialan, dan sikap yang dimilki oleh seseorang yang terbanyak dan tertinggi melalui indra lihat dan pengalaman langsung melakukan sendiri, sedngkan selebihnya melalui indera dengar dan indera lainnya ( Azhar Arsyad, 2004:75 ).
العليم إبراهيم ، وهو مدرس المهتمة في مجال التعليم التي تنص القاهرة لا يعرفون استخدام السبورة لاستخدامها كوسيلة واستنادا على قدم المساواة للمعلمين النصف لأن المجلس هو وسائل الإعلام (الرخيصة) التي تستخدم الحواس الرجوع إلى الطلبة يحصلون على بالملل بعد مع حاسة السمع ، واستخدام اثنين من الحواس هي واحدة من أفضل الحواس.
أجرى الباحثون الملاحظات الصف العاشر. صورة عن الوضع في ذلك الوقت من ملاحظة أن العديد من الطلاب الذين هم على دراية باللغة العربية المواضيع بسبب خلفيتهم التعليمية هو المهيمن من المدارس التي لا توفر المواد باللغة العربية. القضايا التي سيتم مناقشتها من قبل الباحثين هو استخدام وسائل الاعلام في عملية السبورة تدريس اللغة ، ولكن لا تزال واسعة ومركزة أقل. ولذلك ، والباحثين المتخصصين أصبح استخدام السبورة العلاقات الإعلامية مع المواقف تعلم اللغة العربية للطلاب التعلم 'في المدرسة الثانوية الإسلامية العليا الصف العاشر سنة 2001 بونتياك للشؤون الاكاديمية 2010/2011

ب‌- صياغة المشكلة
ناقش العدد ليكون الى جانب الباحثين هو استخدام وسائل الإعلام والعلاقات السبورة لغة الطلاب التعلم التعلم 'الموقف العربي والعاشر في الدرجة الاولى في مان بونتياك 2001 السنة الدراسية. ثم يمكن أن تصاغ على النحو التالي:
١ـ كيف يتم تعلم اللغة العربية باستخدام وسائل الإعلام السبورة الفصل العاشر دروس مان بونتياك 2001 سنة ؟
٢ـ كيف اتجاهات الطلاب ضد إستخدام وسائل الإعلام العربية تعلم السبورة الفصل العاشر مان بونتياك
٣ـ هل هناك علاقة كبيرة بين تعلم اللغة العربية وسائل الإعلام وباستخدام السبورة مع مع مع موقف الطلاب من الصف العاشر في مان بونتياك

جـ أهداف البحث
هذه الدراسة يمكن وصفها والغرض من على النحو التالي.
١ـ معرفة عملية التعلم وسائل الإعلام العربية استخدام السبورة الفصل العاشر مان بونتياك
٢ـ معرفة موقف الطلاب نحو وسائل الإعلام العربية استخدام السبورة الفصل العاشر مان بونتياك
٣ـ معرفة العلاقة بين وسائل الإعلام تعلم اللغة العربية كبير عن طريق استخدام السبورة مع مع الطالب الموقف من الطبقة العاشرة في مان بونتياك
د ـ فوائد البحث
١ـ الفائدة البحث
للحصول على العثور على اختبار النظرية -- نظرية المرتبطة يؤثر على تصميم موقف المجلس من أجل تعلم اللغة العربية في العاشر من طالب جديد فئة ، ولا سيما في شؤون المدارس الدينية بونتياك عاليه لأهميتها.

٢.الفائدة البحث
( أ ) للمدرسين
ونظرا لهذا البحث ، ويأمل الباحثون ان تساعد في توفير حلول بديلة فيما يتعلق بتأثير تصميم المجلس في المادة موقف نحو تعلم اللغة العربية في الدرجة العاشرة في مان بونتياك 2001
)ب) للباحثين
باعتبارها المرجعية الأولى عندما أصبحت المدرسين الباحثين وجدت مشاكل مماثلة للمشاكل التي تم التحقيق فيها.
هــ الأساس البحث
١. مفهوم التعلم
(أ‌) فهم التعلم
التعلم هو عملية نشطة لتغيير السلوك ، وعملية الرد على أية حالة وجود حول الفرد ، وهي عملية موجهة نحو هدف ، وعملية القيام من خلال التجارب المختلفة ، وعملية البحث ، والرصد ، وفهم الأشياء التي تعلمها. في حين أن التعليم له معنى والمعلمين محاولة "لإيقاظ" والتي تعني يسبب أو يشجع شخص (طالب) التعلم Rochman ناتا يجايا ، 1992) ومحاولة لجعل تعلم الطلاب ، والتي هي محاولة لتغيير السلوك. (Gagne) (جانييه)
حددت التعلم هو مع "تعليم كلمة" يأتي من "تعليم كلمة" والتي تعني التعليمات التي تعطى للرجال ، ليكون معروفا (يطاع) ، بالإضافة إلى البادئة "أ" و لاحقة "من" التعلم "، الأمر الذي يعني عملية يعمل ، وكيفية تدريس أو لتعليم الطلاب بحيث تريد أن تتعلم. (KBBI)
التعلم هو عملية تفاعل التلاميذ مع المدرسين ومصادر التعلم في بيئة التعلم. التعلم هو المساعدة المقدمة من المعلمين من أجل وضع عملية اكتساب العلم و المعرفة والتمكن من المهارات و مزاجه ، فضلا عن تشكيل المواقف و المعتقدات على المتعلمين. وبعبارة أخرى ، والتعلم هو عملية لمساعدة المتعلمين على معرفة جيدة. (Wikipedia.com)
تعلم هو عملية التفاعل مع المعلمين والمتعلمين مصادر التعلم في بيئة التعلم(القانون رقم 20/2003 ، الفصل الأول ، المادة 20 الفقرة)
(ب‌) عناصر التعلم
التعلم هو محاولة واعية من المعلمين لجعل تعلم الطلاب ، وهما من حدوث تغييرات سلوكية في التعلم الذاتي الطلاب ، والتي تتغير مع اكتساب المهارات الجديدة المعمول بها في وقتا طويلا نسبيا ، ونظرا للعمل. وهكذا يعرف هو أن أنشطة التعلم والأنشطة التي تنطوي على عدة عناصر :
1. التلاميذ، والشخص الذي يقوم بدور طالب ، أجهزة استقبال وتخزين محتويات الدروس اللازمة لتحقيق هذا الهدف.
2. المدرسون، الشخص الذي يقوم بدور مدير وعامل حفاز ، والأدوار الأخرى التي تتيح استمرار التدريس الفعال وأنشطة التعلم.
3. الوجهة، بيان التغيرات في السلوك (المعرفي والنفسي ، العاطفي) التي تحدث على الطالب المطلوب التعلم بعد المشاركة في الأنشطة.
4. محتويات الدرس،
5. أي معلومات في شكل الحقائق والمبادئ والمفاهيم اللازمة لتحقيق هذا الهدف
6. أسلوب، . منظم وسيلة لإتاحة الفرصة للطلاب لتلقي المعلومات التي يحتاجونها للوصول إلى الهدف.
7. وسائل الإعلام ،
المواد التعليمية مع أو بدون المعدات المستخدمة لتقديم المعلومات للطلاب. وظيفة التعليم وسائل الإعلام للطلاب : وعلاوة على ذلك تعزيز kefahaman من المواد التعليمية المقدمة، تسريع الهضم، حفز طريقة التفكير، السلطة عمق العاطفي التعليمية توليد ونقل الرسائل، مساعدة قوة الذاكرة على السلطة، مساعدة في فهم المواد المقدمة بشكل متكامل، تساعد على توضيح خبرة مباشرة، يساعد في تحفيز العقلية للأنشطة الطلاب مثل الملاحظات ، والعواطف وما إلى ذلك.
8. التقييم، بطريقة معينة والذي يستخدم لتقييم العملية ونتائجها.
(ت‌) تعلم اللغة العربية
التعلم هو نشاط أو عملية التعلم المنهجي وsistematik الذي يتكون من عناصر كثيرة. الدروس على أساس الدينامية لكلا الطرفين الذي هو موضوع التعليم ، والمعلمين والسيطرة والقيادة وتوجيه عملية التعلم. المتعلمين الذين شاركوا مباشرة في aktif طالب للمشاركة في التدريس. اللغة العربية هي واحدة من اللغات الاجنبية التي تدرس المدارس الدينية الإسلامية ، وsekoleh المدارس الحكومية في اندونيسيا لتعلم اللغة العربية الكفاءة والمهارات اللغوية ويجب أن يتقن أربع ، وهي : مهارات الكتابة، مهارات القرأة، مهارات الاستماع، مهارات التحدث
(ث‌) وسائل الإعلام التعليمية
وسائل الإعلام كلمة تأتي من medius "اللاتينية" الذي يعني "الوسط" وبصفة عامة ، جميع أشكال وسائل الإعلام هو وسيط لنشر أو حمل أو نقل بعض الرسائل أو الفكرة إلى المتلقي. وسائل الاعلام على نطاق واسع تدريس هي : أي شخص أو مواد أو معدات أو الأحداث التي وتهيئة الظروف التي تمكن الطلاب من اكتساب المعارف والمهارات والمواقف. في هذا المعنى ، والمعلمين والكتب المدرسية والبيئة المدرسية وسائل الإعلام. ( Azhar Arsyad, 2004:74 ). (Arsyad الأزهر ، 2004:74). إشارة إلى وسائل الإعلام أول مرة تدريس التربية المرئية (الوسائل التعليمية للعرض) ، ثم تغير في الوسائل المرئية والسمعية (البلاغ نظر سمعت) ، وتغير ذلك في تكنولوجيا التعليم (تكنولوجيا التعليم). وسا ئل الاضاح خاصة في اللغة العربية ودعا wasaa alidhoh ايل (وسا ئل الاضاح )
العملية التي أجريت هو التعلم في المدارس الرسمية ، ويهدف إلى إجراء تغييرات على الطلاب في المخطط ، سواء من حيث المعارف والمهارات والمواقف. تحدث أثناء عملية التعلم تتأثر هي التفاعلات التي من بيئتهم ، من بين أمور أخرى ، ويتألف من الطلاب والمعلمين وأمناء المكتبات ، رإيس المدرسة أو المواد أو المواد التعليمية (الكتب ، ونماذج والنشرات والمجلات وأشرطة الفيديو أو التسجيلات الصوتية وغيرها) ، والعديد من مصادر التعلم والتسهيلات المصاحبة (العرض ، وأجهزة تسجيل الصوت والفيديو والإذاعة والتلفزيون ، والحواسيب ، والمكتبات ، والمختبرات ، وما إلى ذلك). وطلب من المعلمين على استخدام وسائل الإعلام المستفادة التي يمكن توفيرها من قبل المدرسة. مدرس واحد على الأقل قد واستخدام وسائل الإعلام أن نعلم أن رخيصة وذات كفاءة حتى وإن كان بسيط ومتواضع بل ضرورة في تحقيق أهداف التعلم.
التربية الإعلامية لها وظيفة كبيرة في مجموعة متنوعة من الحياة ، سواء في الحياة والتعليم في التنمية الاجتماعية والاقتصادية والثقافية والفنون. وسائط الاتصال والتعليم في حياة إسهاما كبيرا في النهوض وتحسين الجودة في المؤسسة التعليمية من خلال استخدام وسائل الإعلام هؤلاء الطلاب سوف هضم بسهولة وفهم الدرس. وهكذا من خلال منهجية ونهج علمي وعقلاني يمكن تحقيقه ، والتعليمية الأهداف بكفاءة وفعالية. للوصول إلى معلمي التربية توفير دورا هاما لتحقيق نجاح من طلابنا ، وبالتالي يتطلب التواصل الجيد بين المعلمين والتلاميذ ، لخلق التواصل الجيد مطلوب المعلمون هم من المهنيين القادرين على تحقيق التوازن بين متوسطة من أساليب التعلم والتعليم بحيث يكون تلقى معلومات يمكن من المعلمين الطالب مهمة baik.Jadi ليس بوصفها وسائل الاعلام مجرد إبراز العلاقة بين المعلم والتلميذ ، ولكن أكثر من ذلك وسائل الاعلام هو جزء لا يتجزأ المتعلقة بكل عنصر واحد غيرها من المكونات التي تتفاعل فيما بينها وتؤثر على بعضها البعض. الوسائل التعليمية عبارة عن وسيط أو أداة لتسهيل عمليتي التعليم والتعلم من أجل تحقيق أهداف التعليم بفعالية وكفاءة. من الآراء المذكورة أعلاه يمكن استنتاج أن الوسائل التعليمية والأدوات والمنهجية والتقنيات المستخدمة كوسيط في الاتصال بين المعلم والتلميذ من أجل مزيد من التواصل الفعال والتفاعل بين المعلمين والطلاب في العملية التعليمية للتدريس في المدارس. في البداية كان الوحيد المعروف في وسائل الإعلام كأداة في التعليم والتعلم الأنشطة التي توفر تجربة بصرية في الأطفال من أجل تشجيع الدافع للتعلم ، وتوضيح ، وتبسيط المفاهيم المعقدة ومجردة تصبح أكثر بساطة ، وملموسة ، يسهل فهمها.
في هذه الأيام مع تطور التكنولوجيا والمعرفة ، والتعليمية وظائف وسائل الإعلام على النحو التالي:
أ‌.ـ للمساعدة على تسهيل التعلم للطلاب وتسهيل التعليم للمعلمين.
ب‌.ـ توفير المزيد من الخبرة الحقيقية (المجردة إلى ملموسة).
ت‌.ـ جذب انتباه الطلاب أعلى (الدورة لم تكن مملة).
ث‌.ـ جميع الحواس من الطلاب يمكن تفعيلها من د.
ج‌.ـ المزيد من الاهتمام والطلاب مصلحة في التعلم.
ح‌.ـ يمكن أن تولد نظرية العالم مع الواقع.
كمربية والوظائف وقدرة وسائل الإعلام مهم جدا. وسائل الإعلام هي تكامل أنظمة التعليم كأساس لوضع السياسات والاستفادة منها في الانتخابات. ويمكن تعزيز التعليم وسائل الإعلام 'عملية تعلم الطلاب في المقابل يتوقع أن تعزز تدريس نتائج التعلم المراد تحقيقها. وهناك عدة أسباب تدعو إلى اعتبار الوسائل التعليمية يمكن أن يعزز 'عملية تعلم الطلاب. أولا ، فيما يتعلق فوائد الوسائل التعليمية ، على النحو التالي :
أ‌.ـ سوف تدريس جذب المزيد من الطلاب حتى يتمكنوا من تحفيز التعلم.
ب‌.ـ وسوف يتم تدريس المواد بشكل أكثر وضوحا في معنى ذلك أن يفهم أنه يمكن أن يكون ويسيطر عليها الطلاب.
ت‌.ـ وسوف تكون أكثر أساليب التدريس الاختلاف ، وليس مجرد الاتصال اللفظي.
ث‌.ـ يشارك الطلاب في التعلم أكثر ، لأنه لم يسمع فقط وصفا للمعلمين ، ولكن أيضا أنشطة أخرى مثل مراقبة وصياغة وتنفيذ والتظاهر.
ثانيا ، استخدام وسائل الإعلام يمكن أن يعزز عملية التعلم ومخرجات التعلم ذات الصلة 'مستوى الطلاب من الفكر. تفكير الطلاب بدءا من ملموسة إلى المجرد ، من البسيط إلى المجرد ، من البسيط الى المعقد. وفي هذا الصدد التعليمية وسائل الاعلام يرتبط ارتباطا وثيقا في لاستخدامها لمراحل تفكيرهم بحيث الاستخدام الملائم للتكييف الوسائل التعليمية لحالتهم حتى أن الأمور يمكن أن dikongkretkan مجردة. ووفقا للبحوث Ensiclopedi للتربية والقيمة أو فوائد التعليم هي كما يلي وسائل الاعلام
أ‌.ـ إرساء أسس محددة للاعتقاد بأن الحد verbalitas.
ب‌.ـ زيادة الطلاب انتباه
ت‌.ـ وضع أساس هام لتطوير الدروس المستفادة وبالتالي أكثر استقرارا.
ث‌.ـ توفير تجربة حقيقية.
ج‌.ـ ينمو الفكر ومستمرة منتظمة.
ح‌.ـ مساعدة لنمو التفاهم وبالتالي مساعدة في تطوير اللغة.
خ‌.ـ توفير الخبرات التي لم يتم الحصول عليها بوسائل أخرى.
د‌.ـ وسائل الإعلام والتعليم يتيح التفاعل المباشر بين المعلم والتلميذ.
ذ‌.ـ وسائل الإعلام والتعليم ويوفر فهم حقيقي أو مفهوم الواقع وشامل.
ر‌.ـ ي وسائل الإعلام والتعليم وحفز الهمم وتحفيز أنشطة التعلم.
أما بالنسبة للنوع -- نوع من وسائل الاعلام تستخدم للمساعدة في عملية التعلم ، بناء على جانب من جوانب التطور التكنولوجي وينقسم إلى
وسائل الإعلام التقليدية يعنى يتوقع الصمت البصرية (لا انظر من خلال الإسقاط الإسقاط العامة ، والشرائح والأشرطة الفيلمية)، ليس في التشكيلات المتوقعة (الصور والملصقات والخرائط والرسوم البيانية والرسوم البيانية ، والمعارض ، سبورة)، أغنية (لوحة التسجيل ، وأشرطة كاسيت ، وخراطيش)، عرض الوسائط المتعددة (الشريط ، متعدد صورة)، التشكيلات المتوقعة الحيوي (السينما والتلفزيون والفيديو)، طباعة (الكتب المدرسية ، ونماذج والمجلات العلمية الدورية)، مباريات (الكلمات المتقاطعة -- الألغاز ، والمحاكاة ، والألعاب مجلس)، Realia (النماذج والعينات ، والخرائط ، دمى).
اختيار التكنولوجيا وسائل الاعلام يعنى الاتصالات السلكية واللاسلكية المستندة إلى وسائل الإعلام، المعالجات الدقيقة القائمة على وسائل الاعلام.
(ج‌) وسائل الاعلام السبورة
في خضم العدد المتزايد من التعليم الحديث مع مجموعة متنوعة من تطور وسائل الإعلام ، مثل العرض ، التلفاز ، أو أجهزة الكمبيوتر ، والوجود ، ألواح الكتابة لا يزال ضروريا. السبورة أن يكون شعر الفصول دون مختلفة جدا ، مثل الخضار بدون ملح ان لطيف.. مرة واحدة على أهمية وجود المجلس ، وبالتالي فإن وسائل الإعلام على هذا يبقى واحد في غرف الصف وحتى الآن. مرات المجلس أصبح رمزا بدلا من فئة غالبا ما يترك للأسف في كثير من الأحيان ، تماما مثل ذلك ، لا يتم استخدام أو قد تستخدم لكننا في كثير من الأحيان لمجرد لنا ملء مع مختلف الكتابات على الجدران ، الكتابة على الجدران ، والصور ، أو الكلمات إلى تلك الحقيقة بدلا من ذلك مزيد من الخلط بين الطلاب.
على الرغم من أن المجلس إذا كان لنا أن نعرف كيفية استخدامها ، سوف تساعد إلى حد كبير أنشطة التعليم والتعلم في الفصول الدراسية. ومن الواضح أن وجود السبورة في الفصول الدراسية لدينا أي أثر ، بعد ذلك نحن بحاجة إلى أن نتعلم بعض الطرق لاستخدام لوحة جيدة. السبورة هي وسائل الاعلام التي لم يتم استخدامها فقط في الفصول الدراسية وحدها ، ولكن في المكاتب والمستشفيات والمنازل والمستشفيات tinggalpun باستخدام السبورة. عندما بدأ مجلس لاستخدامها لا يمكن لأحد أن يعرف على وجه اليقين. لقرون الناس قد استخدمت مواد مختلفة لتقديم السبورة. من بين الأكثر شيوعا لوحة مصنوعة من الخشب مطلية باللون الأسود.
بصفة عامة يمكن استخدامها ، ويمكن المجلس ، من بين أمور أخرى
1. كتابة تعليق شرح النقاط في تدريس المعلمين الكلاسيكية.
٢. كتابة ملخص الدروس في شكل الرسوم التوضيحية والمخططات أو الرسوم البسيطة
3. إلى زيادة الحافز طالب بإعطاء الفرصة للطلاب للعمل على المهام باستخدام السبورة.

(ح‌) تقنيات استخدام وسائل الإعلام السبورة
حيث اللون
الشروط المقترنة مع لون لوحة على النحو التالي.
(أ) وجود اللون الذي يتناقض مع الكتابة أو الرسم.
(ب) للمجلس ينبغي أن يكون غير شفاف ، لا ينبغي أن يكون لامعة أو غروي.
(ج) من لوحة الألوان وينبغي أن تكون منسجمة مع لون جدران الفصول الدراسية.
الشكل والحجم
(أ) وبصفة عامة ، تستخدم من قبل المجلس هو أن مجلس مدعومة على نطاق واسع ولكن في الوقت الحاضر استخدام السبورة المعلقة على الجدار الأمامي من الصف مع أكثر الأسباب لحفظ الفصول الدراسية.
(ب) وبالإضافة إلى ذلك ، هناك الكثير من أشكال أخرى مثل مجلس سبورة للطي ، وشاشة الشرح السبورة المعلقة المنزلق.
(ج) حجم لوحة الجدار ما لا يقل عن 1.20 متر × 3 متر ، أو تعديلها مع الفصول الدراسية منطقة الجدار الأمامي.
التثبيت والموقع
(أ) متن المركبة cukkup tulishendaknya أ عالية ، حتى يتسنى لجميع الطلاب ويمكن أن نرى بوضوح.
(ب) إذا كان أي جزء من السبورة لامعة ، لاستخدامه في كثير من الأحيان ، ويجب تركيب ستائر على النوافذ للحفاظ على ضوء واردة.
إذا كان وضع سبورة على الحائط ، يجب أن تكون مرتفعة من لوحة الطابق السهولة التي حققتها المتعلمين. اذا كنت بحاجة الى الكلمة الجبهة التي تزيد قليلا عن أرضية الفصول الدراسية.
(د) إذا كنت تستخدم محاولة المدعومة من موقع السبورة السبورة يست قريبة جدا إلى صف المقاعد الأمامية على المتعلمين (الحد الأدنى 2.50 م).
سبورة الفصل يحتوي على أكثر من واحد ، يفضل أن يكون أحدهما أو كلاهما إذا لم يتم تثبيت (ه) بشكل دائم.
(خ‌) إيجابيات وسلبيات وسائل الإعلام السبورة
إذا كان لنا أن استخدام السبورة بشكل صحيح ، ثم الفوائد ما يلي :
1. يمكن استخدامها في جميع أنواع ومستويات المؤسسات التعليمية.
2. سهلة بايجابية بايجابية للاشراف على فئة.
3. أكثر اقتصادا ، وذلك لأن من السهل أن تكون مكتوبة ومحوها من جديد ، ويمكن استخدامها مرات عديدة.
. 4. إذا لزم الأمر يمكن أن إعداد المعلم قبل الكتابة على السبورة ، ثم تحول رأسا على عقب أو مع تغطية ستارة سوداء.

نقاط الضعف استخدام السبورة :
أ‌.ـ إذا كان المعلم هو وقتا طويلا ليكتب على السبورة ، ثم أشرف على النشاط المتعلمين صعبة.
ب‌.ـ ويمكن استنشاق غبار الطباشير والصحة يمكن أن تتداخل مع المعلمين.
ت‌.ـ قد للمعلمين ، الذي هو أقل كتابة جيدة ، ثم تكون النتيجة أقل فائدة للمعلمين والطلاب.

(د‌) موقف التعلم
عندما يولد طفل لم تكن لديه شخصية لمدة سنتين أو ثلاث سنوات عاش وترعرع مع مجموعة متنوعة من السلوك ، سواء كانت جيدة أو جيدة أقل ، كما يمكن التمييز بين أجزاء الجسم مع الأجزاء الأخرى وغيرها لا يزال كثير حتى انه شخص بالغ. الموقف نفسه نمت مع التفاعل الاجتماعي. كما الأطفال التفاعل مع الأشياء والناس ، وجدت نفسها ككائنات مستقلة وحقيقية من مجموعة متنوعة من الكائنات وغيرها ، (Lindersmith وشتراوس ، 1968). في عملية التفاعل مع الأطفال الآخرين ، مدعيا أن بدأت أعمال الآخرين هو بالتأكيد لها وانها بدأت للرد على رد فعل المتكررة من جانب بلده.
ومع قدرة الأفراد وتوقع رد فعل مختلف عن الآخرين. الأطفال سوف نتعلم كيف ننظر إلى سمات الشخصية التي يحتذى من الآخرين ، على سبيل المثال ، يتم القبض على طفل أو تقليد شيء انه التقى مع ذكائه بدأ يتوقع إدخال جديدة وخلاقة إعادة استخدام سينظر مع المخابرات. وستكون هذه القدرات الاستخباراتية تظهر الاختلاف مع الآخرين ، ويرى نفسه واحدا من الأشياء ، وتوفير الثقة والموقف عن نفسه ودعا لمفهوم الذات. رمزي نظرية التفاعل على نفسي من قبل Kinch (1963) هو النفس ، كما هو مفهوم تنظيم النوعية (الطريقة التي يمكن للأفراد أن أعرب عن تحليلاتهم والاستخبارات والسياسة حيث هو : النفس الآباء ، الأساتذة ، وما شابه ذلك) والذي يعبر عن نفسه. ثم يحدد المقترحات الأساسية والنظرية الرسمية على ما يلي :

. . ويستند مفهوم الشخصية على تصوراته لسبل الرد على الآخرين استجابة منه
2. مفهوم الشخصية تساعد على توجيه السلوك
فهم الذات باعتبارها استجابة لردود الفعل من الآخرين والإجراءات استجابة الآخرين ضده.
طريقة استجابة الأفراد فهم الآخرين له سيؤثر على سلوكه
وردود الفعل / رد من الآخرين لتحديد الأفراد الفعلي كيف يرى نفسه (مفهوم الذات)
الأجوبة الفعلية من الآخرين على الأفراد من شأنها أن تؤثر على السلوك الفردي.

٢.النظاريات حسب متغيرات البحث
٣.الفرضية
فرضية هو الحل لهذه المشكلة من البحوث النظرية التي تعتبر الاوفر حظا وأعلى مستوى من الحقيقة. 1 تفسير من الناحية الفنية ، وبيان عن حالة السكان في الخضوع لاختبار صحة بناء على البيانات التي تم الحصول عليها من عينة البحث. 2
ثم الفرضية القائلة بأن يمكن القول في هذه الدراسة هو أن هناك تأثيرا تصميم السبورة في التعلم المواقف في العاشر من الدرجة مان في بونتياك 2001.
وـ مناهج البحث وأركان
١. مدخل البحث وطريقته
وكانت دراسة تطبيق النهج العلمي في تقييم وجود مشكلة في الحصول على معلومات مفيدة وتكون مسؤولة ، وذلك بهدف إيجاد حلول لمشاكل berssifat العلمية ، من خلال إجراءات علمية. في هذه الدراسة ، استخدم الباحثون طريقة علائقية مع النهج الكمي. ارتباط أسلوب يهدف للكشف عن مدى التباين -- التباين في عامل المتصلة واحد أو أكثر من العوامل الأخرى على أساس معامل الارتباط. باستخدام منهج كمي لمعالجة المشاكل الناجمة والباحثين menyeneralisasikannya
٢. متغيرة البحث وتعريف التنفيدية
تعريف التنفيذية هو باحث في محاولة لإرفاق معنى لمنتج / متغير من خلال تحديد الأنشطة -- الأنشطة أو الإجراءات -- الإجراءات التي يتعين القيام به لاختبار هذا المتغير.
تعريف عملي في هذه الدراسة ما يلي
تأثير وسائل الإعلام استخدام السبورة
ما هو المقصود من تأثير وسائل الإعلام استخدام السبورة هي الآثار الإيجابية الناتجة عن استخدام وسائل الاعلام للمجلس هو جيد وصحيح
تعلم اللغة العربية مواقف
تعلم اللغة العربية موقف وسائل وجهة نظر جيدا كيف تعلم اللغة العربية.

٣. الأجماليات والعينات
السكان هو عضو في المواضيع البحثية التي لها خصائص مماثلة. وبموجب هذا التعريف ، فإن ذلك سيكون في مجتمع الدراسة هو جديد فئة طلاب المدارس الدينية عاليه العاشر من الشؤون بونتياك 2001.
عينة من مجموعة من الأعضاء التي هي جزء من السكان ، لذلك أيضا في الخصائص السكانية. وبعد ذلك أخذ عينات من طلاب الصف العاشر باء
الهندسة ومعدات تجميع البيانات
التقنية هي الوسيلة المستخدمة في الدراسة. جمع البيانات (صك) هي أداة تستخدم عندما استخدم الباحثون أسلوب. أساليب جمع البيانات هو مناسب في غاية الأهمية ، ويرتبط ذلك مع مشاكل التكيف رفع الباحثين. واستنادا إلى العنوان الذي اختاره للباحثين، وتستخدم هذه الدراسة على جمع البيانات التالية الصك.

٤. التقنيات لجميع البيانات ولآتية
التقنية هي الوسيلة المستخدمة في الدراسة. جمع البيانات (صك) هي أداة تستخدم عندما استخدم الباحثون أسلوب. أساليب جمع البيانات هو مناسب في غاية الأهمية ، ويرتبط ذلك مع مشاكل التكيف رفع الباحثين. واستنادا إلى العنوان الذي اختاره للباحثين، وتستخدم هذه الدراسة على جمع البيانات التالية الصك.
٥. التقنيات لتحليل البيانات
الطريقة المستخدمة من قبل الباحثين وبيانات الاختبار الثاني نموذج ذات الصلة (التابعة). تم تقسيم اثنين من اختبار عينات مماثلة إلى أدوات اختبار ثلاثة ، وهما ؛ Wilcoxon اختبار ، تسجيل اختبار (علامة الاختبار) واختبار McNemar.
ينبغي القيام به الباحثون باستخدام اختبار Wilcoxon هو بديل لاختبار البيانات ر الاقتران (تي الاقتران) ، والفرق هو في تسلسل البيانات Wilcoxon (رتبة) ومعالجتها بعد ذلك. في حين يمكن أن يكون اختبار ر الاقتران معالجتها مباشرة عن طريق إقران ر اختبار نوع البيانات هو الفاصل الزمني / النسبة ، إلى جانب تجارب ر يجب أن تفي الطبيعية من البيانات ، في حين Wilcoxon اختبار ليست ضرورية.
زـ نظام كتبة البحث
1. الباب الاول : المقدمة التى تتضمن البحث في خلفية البحث وصياغة المشكلة واهداف البحث وفواءدة ونظام كتابة البحث
2. الباب الثانى : الاساس النظارري الذي يبحث في البحوث المقدمة و.......
3. الباب الثالث : مناهج البحث وأركانه التي تتركب من الشرح عن مدخل البحث و طريقتة ومتغيرة البحث وتعرف وتنفيذية والإجماليات والعينات للجميع البيانات والإ ته والتقنياة لتحليل البيانات
4. الباب الرابع : عرض البيانات و إيجاد البحث الذان يبحثان في الوصف عن مكان البحث وما يتعلق بموضوعه
ح ـ المراجع
Arsyad, azhar.2001. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
-----------------.2008. Media Pembelajaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada
Ryhari, Ahmadi dan Abu Ahmad, Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta, 2000
Tarigan, HG, Tarigan, Jago, Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Bandung, Angkasa : 1994
Hamalik, Oemar. Psikilogi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007
Darwyan syah, dkk. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada, 2009
Mu’in, Abdul. Analisis Kontrastif : Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia
Fremantle, David. How to Choose. Jakarta : Buana Ilmu Populer , 2002
Elder, Linda dan Richard Paul. 25 Hari Menciptakan Pikiran yang Lebih Positif, Kuat dan Membahagiakan.
Thoifuri. 2008. Menjadi Guru Inisiator. Semarang: Rasail.
Izzan, ahmad. Metodologi pembelajaran bahasa arab. Bandung : Humaniora. 2009

Kamis, 01 Juli 2010

artikel lain

Kurangnya menghargai pendapat orang terdekat
fenomena ini biasa terjadi di lingkungan kita. Pendapat orang terdekat adalah third opinion, setelah jemu dan sadar ternyata kita memang perlu dengan orang terdekat itu. Hal ini, pada sebagian orang kerap terjadi pada masa – masa dimana seseorang berada pada posisi yang mulai di atas angin. Orang terdekat ini pun perlu diperjelas lagi, sebelum kita membahas lebih jauh. Pertama, orangtua yang kesannya cerewet dan selalu ingin yang terbaik untuk anaknya tetapi terbaik dalam berspektif orangtua tentunya. Yang jadi masalahnya, terkadang setiap anak punya pemikiran yang kerap berbeda dengan orangtuanya. Win – win solution yang dapat ditawarkan disini adalah berikan argumen yang sopan dengan cara pandang orangtua, tidak usah terlalu memaksakan kehendak darah muda kita, yakinlah bahwa setiap keputusan orangtua pasti ada hikmah yang belum bisa kita tangkap khasiatnya, coba cari dan temykan makna itu secepatnya.
Kedua, saudara kandung.
artikel ini belum selesai karena lagi gak mud

malam di luar rumah

aku ini perempuan, yang ada di luar rumah saat malam tiba, untuk saat ini saja. aku ngenet di luar. baikkah sikap itu? tapi aku sekarang merindukan sahabat2ku